Happy Anniversary
Failed 1st. Hai sayang selamat tanggal 15 yang kedua belas bulan
atau tepatnya 1tahun. Bagaimana kabarmu sekarang? Kuyakin pasti kau baik-baik
saja karna sudah ada wanita yang pastinya membuatmu bahagia. Oya bagaimana
dengan kabar wanitamu sekarang? Sehatkah dia? Apa dia sudah berhasil merubahmu
menjadi lelaki yang tak suka mempermainkan perasaan wanita? Atau dia bernasib
sama seperti ku dan wanita lainnya yang ditinggal pas sedang cinta-cintanya
tanpa kata pisah? Gimana kabar hatinya? Keringkah air matanya? Haha itu tidak
penting buat ku. Kalau kamu sudah mendapatkan wanita yang tepat mungkin itu
doaku yang sudah dikabulkan oleh Tuhan.
Aku tak akan
membahas bagaimana kita bertemu, saling mengenal, atau bagaimana aku
mencintaimu. Aku juga tidak akan membahas bagaimana kita menjalankan peran
masing-masing dalam drama yang telah kita mainkan. Bagimu hanya drama tapi bagiku itu lebih dari
drama. Kita telah lama tidak member kabar, bukan maksudku untuk menjauh tapi
aku hanya merasa kehadiran ku tak lagi kamu butuhkan dalam hari-harimu. Kamu
mungkin tak pernah membaca tulisan ini. Aku rindu caramu tertawa, caramu
menatap dan caramu mencintaiku. Hah mencintaiku?? Kau tidak benar-benar
mencintaiku, aku terlalu yakin pada cintamu padahal hal itu semu, nyatanya aku
hanya boneka yang selalu kau permainkan. Hari ini aku tak lagi mendapat pesan
singkat penuh kata-kata romantis itu ya? Ya aku tau kata-kata itu bukan milikku
lagi tapi kamu tak perlu kawatir, hatiku masih menyimpan rongga yang cukup
besar untuk tempatmu kembali. Mungkin itu hanya akan menjadi mimpiku dan
berharap sesuatu yang sangat tidak mungkin terjadi.
Coretan-coretan
yang mungkin sama sekali gak pernah kamu baca padahal kamu adalah sosok yang
selalu hadir dipikiran ku. Ya memang sosok itu bukan siapa-siapa lagi dalam
hidupku. Bukannya aku gamau lupain semuanya, tapi sosok itu udah terlalu masuk
kehatiku. Mungkin ini salahku, salahku yang terlalu berharap lebih jauh,
salahku yang terlalu menginginkan untuk lebih jauh, salahku yang terlalu meninginkan
untuk selalu bersamamu. Maaf aku bukan pelupa yang hebat seperti kamu dan
sampai saat ini belum tercetus niatku untuk melupakan dan membuang semua cerita
antara kita dulu. Aku tau kamu udah lupain semuanya tapi kenapa aku gak bias?
Walaupun aku tau kamu disana udah sama yang lain bersama dia yang MUNGKIN lebih
mengerti kamu. Sementara aku, aku masih tetap tegar bersama sifat munafik ku.
Aku masih berusaha tersenyum.
Setahun yang lalu
tepat pada tanggal 15 Desember 2012. Sebenarnya tanggal ini sudah lama aku
tunggu dari setahun yang lalu. 15 Desember tanggal terbaik yang pernah ada dan
kini tinggal aku sendiri disini mengenang kisah kita berdua. Apakah munafik,
jika aku masih berkata rasa saying ini masih ada untukmu? Jujur letih rasanya
berharap pada sesuatu yang tak pasti. Pernah dicintai olehmu adalah kado
terindah yang Tuhan kasih buat aku. Mungkin semua kenangan sudah berhasil tak
datangi kamu lagi. Mungkin kamu sudah melupakan semua tentang kita. Aku akan
coba berusaha sadar kalau aku sudah tidak lagi bersama kamu.
Satu tahun yang
aku rayain hari jadi kita seorang diri. Yam
au gimana lagi? Mengharapkanmu? Aku rasa itu mustahil, jangankan merayakannya.
Membalas pesanku saja kamu enggan. Kamu yang diujung kota sana, aku
merindukanmu. Merindukanmu, merindukan “KITA” dan masa lalu. Tidak terasa sudah
setahun aku menjadi orang bodoh yang mencintai orang yang selalu menyakiti dan
membohongiku. Terimakasih sudah menjadikan aku wanita yang jauh lebih kuat
karna rasa sakit yang sudah kamu berikan
kini aku menjadi wanita yg lebih kuat dan tidak cengeng. Jika kamu mau dengar
doaku bulan ini aku hanya minta : Semoga kamu
bahagia, semoga masih ada sedikit ingatan kamu untuk tau hari ini hari apa.
Semoga kamu gak pernah lupa dengan hari yang pernah kita lewati bersama, semoga
kamu gak pernah lupa dengan waktu yang selalu kita habiskan berdua. Aku saying
kamu, saying kita. Selamat karna kamu udah dapetin seseorang yang
MUNGKIN lebih baik dari aku. Sekali lagi hanya aku dan Tuhan yang tau seperti
apa rasa sayangku padamu Ridwan Alex Andrean.
thanks postingannya. nyesek bacanya. haha kita bernasib sama
BalasHapus